Buku Menurut KBBI
Lembar kertas yang berjilid, berisi tulisan atau kosong; kitab;tidak masuk -- , cak tidak masuk dalam hitungan
Pengertian Buku
Buku adalah kumpulan kertas atau bahan lainnya yang dijilid menjadi satu pada salah satu ujungnya dan berisi tulisan atau gambar. Setiap sisi dari sebuah lembaran kertas pada buku disebut sebuah halaman.
Seiring dengan perkembangan dalam bidang dunia informatika, kini dikenal pula istilah e-book atau buku-e(buku elektronik), yang mengandalkan perangkat seperti komputer meja, komputer tablet, telepon seluler dan lainnya, serta menggunakan perangkat lunak tertentu untuk membacanya.
Menurut Para Ahli
Menurut Oxford : buku adalah hasil karya yang ditulis atau bercetak dengan halaman yang ditulis
Menurut Simon Jennings : buku adalah sebuah benda nyata berwujud 3 dimensi
Sejarah Buku
Awalnya buku pertama disebutkan lahir di Mesir pada tahun 2400-an SM setelah orang Mesir menciptakan kertas papirus. Kertas papirus yang berisi tulisan ini digulung dan gulungan tersebut merupakan bentuk buku yang pertama. Ada pula yang mengatakan buku sudah ada sejak zaman Sang Budha di Kamboja karena pada saat itu Sang Budha menuliskan wahyunya di atas daun dan kemudian membacanya berulang-ulang. Berabad-abad kemudian di Tiongkok, para cendekiawan menuliskan ilmu-ilmunya di atas lidi yang diikatkan menjadi satu. Hal tersebut memengaruhi sistem penulisan di Tiopngkok yang huruf-hurufnya ditulis secara vertikal yaitu dari atas ke bawah.
Buku yang terbuat dari kertas baru ada setelah Tiongkok berhasil menciptakan kertas pada tahun 200-an SM dari bahan dasar bambu ditemukan oleh Tsai Lun. Kertas membawa banyak perubahan pada dunia. Pedagang muslim membawa teknologi penciptaan kertas dari Tiongkok ke Eropa pada awal abad ke-11. Di sinilah industri kertas bertambah maju. Apalagi dengan diciptakannya mesin cetak oleh Gutenberg perkambangan dan penyebaran buku mengalami revolusi. Kertas yang ringan dan dapat bertahan lama dikumpulkan menjadi satu dan terciptalah buku.
Buku di Era Digital
Dengan adanya era digital, hampir semua orang berpendapat bahwa banyak kelebihan yang dirasakan. Orang semakin mudah mencari informasi melalui internet. Biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan informasi pun relatif lebih sedikit. Belum lagi efisiensi waktu yang ditawarkan era digital dalam menghimpun informasi.
Namun di balik semua kecanggihan dan kelebihan yang ditawarkan era digital, masih tersimpan kelebihan mendasar yang ditawarkan oleh buku dan hasil cetak lainnya.
Tidak semua informasi berbentuk digital yang disediakan internet terjamin keakuratannya. Siapa saja bisa mem-posting ide dan pikirannya melalui internet. Tantangan yang harus ditaklukkan generasi muda saat ini adalah mereka harus memiliki critical thinking skill untuk memilih dan memilah mana informasi yang benar dan mana yang salah.
Sebuah buku menawarkan informasi yang runut. Pola berpikir penulis buku akan terlihat dalam penyajian bab dan tutur katanya, sehingga membantu pembaca lebih paham akan isi buku. Dalam sebuah buku, ditemukan lebih sedikit kesalahan berpikir dan ketidakakuratan informasi dibandingkan sumber dari internet.
Aktualisasi menyentuh lembar demi lembar sebuah buku membuat pembaca lebih menghayati dalam membaca, dibandingkan menaik-turunkan kursor dalam membaca e-book di komputer atau laptop. Orang bisa membubuhkan catatan dan menggarisbawahi pokok penting dalam buku—yang mana tidak bisa dilakukan saat membaca e-book.
Kita membaca karena banyak alasan: hiburan, pelajaran, dan referensi. Ada banyak cara juga untuk menerbitkan buku. Hal utama yang diberikan revolusi digital kepada kita adalah alternatif pilihan yang banyak dan berkembang. Revolusi ini telah membuka masa depan yang sebenarnya tak terbatas. Media cetak yang ada saat ini—buku, majalah, surat kabar—tidak juga bisa dikatakan kuno. Mereka sekarang didukung, bukan digantikan, oleh media baru, dan media-media baru itu akan memungkinkan kita untuk menerbitkan dalam cara-cara yang baru.