Home / Archived For Oktober 2018
Sabtu, 20 Oktober 2018
Minggu, 14 Oktober 2018
Teori Brahmana : Teori Masuknya Hindu-Budha Menurut J.C Van Leur
Brahmana Kelas 10 Pelajaran Sejarah SMA Teori
Menurut teori yang dikemukakan oleh J.C Van Leur ini, bahwa
para Brahmana datang dari India ke Indonesia atas undangan pemimpin suku dalam
rangka melegitimasi kekuasaan mereka sehingga setaraf dengan raja-raja di
india. Teori ini di dasarkan pada pengamatan terhadap sisa-sisa peninggalan
kerajaan-kerajaan bercorak hindu-buddha di indonesia, terutama
prasasti-prasasti berbahasa sanskerta dan huruf Pallawa. Di India, bahasa dan
huruf itu hanya di gunakan dalam kitab suci Weda dan upacara keagamaan, dan
hanya golongan Brahmana yang mengerti dan menguasainya. Faktor pendukung teori
Brahmana:
·
◦ Agama Hindu adalah milik kaum Brahmana sehingga
merekalah yang paling tahu dan paham mengenai ajaran agama Hindu. Urusan
keagamaan merupakan monopoli kaum Brahmana bahkan kekuasaan terbesar dipegang
oleh kaum Brahmana sehingga hanya golongan Brahmana yang berhak dan mampu
menyiarkan agama Hindu.
·
◦ Prasasti Indonesia yang pertama menggunakan
berbahasa Sansekerta, sedangkan di India sendiri bahasa itu hanya digunakan
dalam kitab suci dan upacara keagamaan. Bahasa Sansekerta adalah bahasa kelas
tinggi sehingga tidak semua orang dapat membaca dan menulis bahasa Sansekerta.
Di India hanya kasta Brahmana yang menguasai bahasa Sansekerta sehingga hanya
kaum Brahmana-lah yang dapat dan boleh membaca kitab suci Weda.
·
◦ Karena kepala suku yang ada di Indonesia
kedudukannya ingin diakui dan kuat seperti raja-raja di India maka mereka
dengan sengaja mendatangkan kaum Brahmana dari India untuk mengadakan upacara
penobatan dan mensyahkan kedudukan kepala suku di Indonesia menjadi raja. Dan
mulailah dikenal istilah kerajaan.
Alasan Kuatnya Teori Brahmana
Alasan yang dikemukakan para pendukung teori brahmana dalam
menyangkal teori lainnya, antara lain sebagai berikut:
1.
Tidak ada bukti yang mendukung bahwa para prajurit dan
ksatria India mengadakan penguasaan wilayah (kolonisasi) di Indonesia. Sumber
tertulis tentang proses kolonisasi, baik dari India maupun Indonesia tidak
ditemukan. Selain itu, hal-hal yang selalu mengikuti proses kolonisasi berupa
pemindahan segala unsur kemasyarakatan negeri induk (penjajah) tidak ditemui.
Kalaupun ada di wilayah Nusantara yang ditempati oleh kelompok masyarakat India
bukanlah proses kolonisasi. Namun, mereka adalah masyarakat biasa yang
kebetulan bermata pencaharian sama sebagai pedagang. Tempat seperti itu
sekarang masih dapat ditemui di bagian wilayah barat Indonesia yang disebut
Kampung Keling.
2.
Kemungkinan pembawa kebudayaan India ke Indonesia
adalah para pedagang sesungguhnya juga kurang tepat. Alasannya, pedagang yang
datang ke Indonesia adalah para pedagang keliling yang berasal dari kalangan
biasa. Padahal, sifat kebudayaan India yang berkembang di Indonesia adalah
kebudayaan tinggi. Alasan lainnya, hubungan pedagang India dengan penguasa
lokal di Nusantara hanyalah masalah perdagangan. Dengan demikian, mustahil para
pedagang tersebut mempunyai pandangan tentang tata negara dan hal keagamaan.
3.
Pengaruh keagamaan dari India yang datang ke Indonesia
salah satunya adalah agama Hindu. Padahal, agama Hindu pada awalnya bukanlah
agama untuk umum. Artinya, pendalaman agama tersebut hanya dapat dilakukan oleh
kaum brahmana. Merekalah yang dibenarkan mendalami kitab-kitab suci. Pada
praktiknya, di dalam agama Hindu lahir beberapa aliran. Adapun sekte agama
Hindu yang besar pengaruhnya di Jawa dan Bali adalah Saiya- Siddharta. Pada
prinsipnya sekte Saiva-Siddharta bersifat esoteris. Untuk mencapai tingkatan
brahmana guru, para brahmana biasa mengalami ujian berat dan bertahuntahun
lamanya. Ketika brahmana biasa ditasbihkan menjadi brahmana guru, ia dianggap
telah mampu merubah air menjadi amerta. Brahmana demikianlah yang datang ke
Indonesia atas undangan para penguasa lokal. Mereka diminta melakukan upacara
khusus yang disebut Vratyastoma. Pada dasarnya kesaktian para brahmana inilah
yang menyebabkan mereka didatangkan ke Indonesia. Mereka kemudian mendapat
kedudukan terhormat di kalangan penguasa Indonesia dan menjadi inti golongan
brahmana Indonesia yang berkembang kemudian.
Kelebihan dan Kelemahan Teori
Brahmana
A.
Kelebihan Teori Brahmana
• Agama Hindu adalah milik kaum Brahmana sehingga merekalah yang paling
tahu dan paham mengenai ajaran agama Hindu. Urusan keagamaan merupakan monopoli
kaum Brahmana bahkan kekuasaan terbesar dipegang oleh kaum Brahmana sehingga
hanya golongan Brahmana yang berhak dan mampu menyiarkan agama Hindu.
• Prasasti Indonesia yang pertama menggunakan berbahasa Sanskerta,
sedangkan di India sendiri bahasa itu hanya digunakan dalam kitab suci dan
upacara keagamaan. Bahasa Sanskerta adalah bahasa kelas tinggi sehingga tidak
semua orang dapat membaca dan menulis bahasa Sanskerta. Di India hanya kasta
Brahmana yang menguasai bahasa Sanskerta sehingga hanya merekalah yang dapat
dan boleh membaca kitab suci Weda.
• Karena Raja-raja yang ada di Indonesia kedudukannya ingin diakui
dan kuat seperti Raja-raja di India maka mereka dengan sengaja mendatangkan
kaum Brahmana dari India untuk mengadakan upacara penobatan dan mensahkan
kedudukan mereka di Indonesia sebagai Raja. Dan mulailah dikenal istilah
kerajaan. Karena upacara penobatan tersebut secara Hindu maka secara otomatis
Raja juga dinyatakan beragama Hindu, jika Raja beragama Hindu maka rakyatnya
pun akan mengikuti Raja.
• Ketika menobatkan Raja, kaum Brahmana pasti membawa kitab Weda ke
Indonesia. Sebelum kembali ke India tak jarang para Brahmana tersebut akan
meninggalkan Kitab Weda sebagai hadiah bagi Raja. Kitab tersebut selanjutnya
akan dipelajari oleh Raja dan digunakan untuk menyebarkan agama Hindu di
Indonesia.
• Karena Raja telah mengenal
Brahmana maka secara khusus Raja juga meminta Brahmana untuk mengajar di
lingkungan istananya. Dari hal inilah maka agama dan budaya India dapat
berkembang di Indonesia.
B.
Kelemahan Teori Brahmana
• Menurut ajaran Hindu
kuno, seorang Brahmana dilarang untuk menyeberangi lautan apalagi meninggalkan
tanah airnya. Jika ia melakukan hal tersebut maka ia akan kehilangan hak akan
kastanya. Sehingga mendatangkan para Brahmana ke Indonesia bukan merupakan hal
yang wajar.
• Mempelajari bahasa Sanskerta
merupakan hal yang sangat sulit jadi tidak mungkin dilakukan oleh Raja-raja di
Indonesia yang telah mendapat kitab Weda untuk mengetahui isinya bahkan
menyebarkan pada yang lain, sehingga pasti memerlukan bimbingan kaum Brahmana.
Selasa, 02 Oktober 2018
Indonesia? Mengapa Tsunami dan Gempa Bumi Sering Melandamu?
Alam Artikel Fakta Indonesia Informasi IPA Laut Lingkungan News Pelajaran Pengetahuan Alam Sains
Akhir-akhir
ini banyak gempa bumi yang terjadi di Indonesia. Salah satunya gempa
bumi yang diiringi tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah yang
terjadi pada hari Jum’at, 28 September 2018. Sebelum saya jelaskan mengenai
penyebab atau faktor yang menyebabkan Indonesia rawan gempa bumi dan tsunami
alangkah bagusnya kita mengenal dulu apa itu gempa bumi dan tsunami.
Gempa
bumi adalah getaran atau getar-getar yang terjadi di permukaan bumi
akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang
seismik. Gempa Bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak Bumi (lempeng Bumi).
Dan sebenarnya ada beberapa penyebab gempa bumi terjadi mulai dari aktifitas
lempengan bumi, gunung meletus, tumbukan meteor, bahkan ada juga yang berasal
dari aktifitas manusia misalnya peledakan dinamit.
Tsunami
(bahasa Jepang: 津波;
tsu = pelabuhan, nami = gelombang, secara harafiah berarti "ombak besar di
pelabuhan") adalah perpindahan badan air yang disebakan oleh perubahan
permukaan laut secara vertikal dengan tiba-tiba. Perubahan permukaan laut
tersebut bisa disebabkan oleh gempa bumi yang berpusat di bawah laut, letusan
gunung berapi bawah laut, longsor bawah laut, atau hantaman meteor di laut.
Gelombang tsunami dapat merambat ke segala arah. Tenaga yang dikandung dalam
gelombang tsunami adalah tetap terhadap fungsi ketinggian dan kelajuannya. Di
laut dalam, gelombang tsunami dapat merambat dengan kecepatan 500–1000 km per
jam. Setara dengan kecepatan pesawat terbang. Ketinggian gelombang di laut
dalam hanya sekitar 1 meter. Dengan demikian, laju gelombang tidak terasa oleh
kapal yang sedang berada di tengah laut. Ketika mendekati pantai, kecepatan
gelombang tsunami menurun hingga sekitar 30 km per jam, namun ketinggiannya
sudah meningkat hingga mencapai puluhan meter. Hantaman gelombang Tsunami bisa
masuk hingga puluhan kilometer dari bibir pantai. Kerusakan dan korban jiwa
yang terjadi karena Tsunami bisa diakibatkan karena hantaman air maupun
material yang terbawa oleh aliran gelombang tsunami.
Kedua
bencana ini saling berkaitan. Tsunami dapat terjadi jika terjadi
gangguan yang menyebabkan perpindahan sejumlah besar air, seperti letusan
gunung api, gempa bumi, longsor maupun meteor yang jatuh ke bumi. Namun, 90%
tsunami adalah akibat gempa bumi bawah laut. Dalam rekaman sejarah beberapa
tsunami diakibatkan oleh gunung meletus, misalnya ketika meletusnya Gunung
Krakatau.
Sekarang
sudah tau kan? Apa itu gempa bumi dan tsunami? Selanjutnya saya akan jelaskan
mengapa Indonesia sering terjadi gempa bumi dan tsunami.
1.
Letak Indonesia
(Geografis)
Indonesia terletak
di antara dua benua dan dua samudera. Hal ini memang menyebabkan Indonesia
sebagai tempat strategis untuk perdagangan dan menjalin antar negara.
Namun, di balik itu semua ada dampak buruk
seperti gempa bumi yang sering terjadi. Hal ini terjadi karena Indonesia
terletak di antara lempeng Australia, lempeng Eurasia dan lempeng pasifik.
Selain itu juga Indonesia termasuk dalam cincin api pasifik, yang tidak lain
gugusan gunung berapi di dunia.
Hal ini yang kemudian menjadi penyebab
kenapa di Indonesia sering sekali terjadi gempa bumi, baik vulkanik maupun
tektonik.
2.
Pergerakan Lempeng
Salah satu
penyebab terjadinya gempa adalah pergerakan lempeng bumi. Pergerakan lempeng ini
menghasilkan tekanan yang berujung pada terjadinya gempa. Besar kecilnya gempa
tergantung pada besar tekanan yang terjadi karena pergerakan lempeng ini.
Teori dari lempeng tektonik menjelaskan
bahwa bumi terdiri dari beberapa lapisan batuan. Sebagian besar area dari
lapisan kerak ini akan hayut dan mengapung di lapisan seperti salju. Lapisan
ini kemudian bergerak perlahan sehingga terpecah dan bertabrakan satu dengan
yang lainnya.
Hal inilah yang menjadi penyebab terjadinya
gempa tektonik. Karena letak Indonesia berada dalam tiga lempeng bumi. Jika
salah satu dari ketiga ini bergerak dan bergesekan dengan lempeng lain, maka
kemungkinan terjadinya gempa sangatlah besar.
3.
Cincin Api Pasifik
Indonesia berada
di jalur gempa teraktif di dunia karena dikelilingi oleh cincin api Pasifik.
Kondisi geografis ini menjadikan Indonesia sebagai wilayah yang rawan letusan
gunung berapi, gempa dan tsunami.
Cincin api pasifik atau lingakaran api
pasifik alias ring of fire adalah daerah yang sering terjadi gempa bumi dan
letusan gunung berapi yang mengelilingi cekungan api pasifik.
Daerah ini berbentuk seperti tapal kuda dan
mencakup wilayah sepanjang 40.000 km. Daerah ini juga sering disebut sebagai
sabuk gempa pasifik. Karena terletak diatas jalur magma ini, Indonesia memilik
127 gunung berapi aktif dngan 5 juta penduduk yang tinggal di sekitarnya.
Dengan jumlah yang sebanyak itu, maka
aktivitas vulkanik yang berpotensi menimbulkan gempa akan semakin banyak.
Gunung api di Indonesia yang paling aktif adalah gunung Kelud dan gunung merapi.
Asosiasi Internasional Vulkanologi dan
Kimia Iterior Bumi juga menetapkan gunung Merapi sebagi gunung api dekade ini.
Karena aktivitas vulkanisnya yang sangat tinggi sejak tahun 1995.
4.
Reaksi Gunung Berantai
Indonesia tercinta
kita ini ada fenomena unik yang terjadi. Yaitu meletusnya tiga gunung berapi
secara bersamaan. Gunung meletus ini di antaranya, Gunung Sinabung di Sumatera
Utara, Gunung Raung di Jawa Timur dan Gunung Gamalama di Ternate.
Kemungkinan yang menjadi penyebab hal ini
adalah reaksi yang berantai yang terjadi di dapur magma. Jika dilihat dari peta
cincin berapi pasifik, kita bisa mengetahui bahwa hampir seluruh wilayah di
Indonesia berada tepat di atas dapur magma.
Karena berada pada satu jalur, setiap
aktivitas yang terjadi di dapur magma dapat memicu meletusnya gunung berapi
secara bersamaan. Hal ini tentu disertai dengan rentetan gempa vulkanis. Karena
hal inilah, Indonesia sangat sering mengalami gempa bumi.
Bagaimana? Sekarang sudah taukan alasannya? Kalau
kalian masih bingung tanyakan saja di kolom komentar. Sekian dulu. Semoga bermanfaaat
Langganan:
Postingan (Atom)
Popular Posts
-
Kemiskinan merupakan suatu kondisi ketidakmampuan seseorang secara ekonomi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya . Kemiskinan masih menjadi ...
-
Flash pada dasarnya memiliki 3 jenis teks, yaitu Static Text, Dynamic Text dan Input Text. Tetapi, setelah rilis flash cs4, terdapat 2 ...
-
Assalamu’alaikum wr wb. Halo bagaimana kabarnya? Baik? Ok kali ini saya akan membagikan pendapat saya mengenai aplikasi video editor un...