Home / Archived For April 2016
Rabu, 27 April 2016
Makalah Praktikum IPA Fotosintesis
IPA Pelajaran
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas segala Rahmat, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang mungkin sangat
sederhana. Makalah ini berisikan tentang informasi mengenai penelitian yang
kami lakukan, yaitu pembuktian fotosintesis dapat menghasilkan oksigen.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan
karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh karena itu kami harapkan
kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun
untuk kesempurnaan makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu pedoman dan juga berguna untuk menambah
pengetahuan bagi para pembaca.
Slawi, 12 Januari 2016
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL...............................................................................................
i
KATA
PENGANTAR............................................................................................
ii
DAFTAR
ISI..........................................................................................................
iii
BAB
I. PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang...................................................................................................
1
1.2
Rumusan
Masalah..............................................................................................
1
1.3
Tujuan................................................................................................................
2
1.4
Manfaat..............................................................................................................
2
1.5
Hipotesis............................................................................................................
2
BAB
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Landasan
Teori...................................................................................................
3
BAB
III. METODE PENELITIAN
3.1
Jenis
Penelitian...................................................................................................
6
3.2
Variabel
Penelitian.............................................................................................
6
3.3
Alat dan
Bahan..................................................................................................
6
3.4
Waktu dan Tempat
Penelitian............................................................................
6
3.5
Langkah
Kerja....................................................................................................
6
BAB
IV. PEMBAHASAN
4.1
Hasil Penelitian..................................................................................................
8
4.2
Analisis Hasil
Penelitian.....................................................................................
9
4.3
Pembahasan......................................................................................................
10
4.4
Diskusi.............................................................................................................
10
BAB
V. PENUTUP
5.1
Simpulan..........................................................................................................
11
5.2
Saran................................................................................................................
11
DAFTAR
PUSTAKA...........................................................................................
12
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap makhuk hidup memiliki beberapa ciri
atau sifat dasar. Salah satu yang utama adalah makhluk hidup perlu makanan dan
mengeluarkan zat sisa. Apabila kita cermati, sifat dasar tersebut mengarahkan
kita kepada suatu mekanisme yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup yang
disebut dengan metabolisme.
Metabolisme
yang terjadi pada setiap jenis makhluk hidup tentunya tidak sama. Bergantung
komponen penyusun makhluk hidup tersebut dari tingkat seluler hingga organisme.
Dalam proses metabolisme terjadi berbagai reaksi kimia baik untuk menyusun
maupun menguraikan senyawa tertentu. Proses penyusunan tersebut disebut anabolisme,
sedang proses penguraiannya disebut katabolisme.
Salah
satu contoh proses anabolisme yang sering kita dengar adalah proses
fotosintesis. Fotosintesis adalah mengolah bahan sederhana menjadi bahan yang
kompleks dengan bantuan cahaya pada tumbuhan. Bahan sederhana yang digunakan
oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis adalah karbon dioksida dan air.
Tumbuhan umumnya mendapatkan karbon dioksida dari udara dan mendapatkan air
dari tanah. Karbon dioksida diubah menjadi gula. Hasil sampingan proses ini adalah
gas oksigen.
Proses
ini memerlukan energi alami yang didapat dari cahaya matahari. Cahaya matahari
terdiri atas beberapa spektrum, masing-masing spektrum mempunyai panjang
gelombang berbeda, sehingga pengaruhnya terhadap proses fotosintesis juga berbeda.
Energi cahaya matahari ini diserap oleh klorofil yang terdapat pada tumbuhan.
Proses Fotosintesis menghasilkan oksigen dan karbohidrat. Fotosintesis pada
tumbuhan dilakukan pada siang hari dengan bantuan sinar matahari dan karbon
dioksida serta mengeluarkan oksigen dan karbohidrat. Oksigen akan disebarkan ke
luar tumbuhan sehingga manusia dapat menghirupnya untuk bernafas sedangkan
karbohidrat digunakan oleh tumbuhan itu sendiri untuk pertumbuhan. Hampir semua
makhluk hidup bergantung pada hasil fotosintesis. Sehingga fotosintesis menjadi
sangat penting bagi kehidupan di bumi. Pada malam hari karena tidak ada cahaya
matahari, tumbuhan mengambil oksigen dari udara dan mengeluarkan karbon
dioksida.
Pengetahuan
dalam memahami proses fotosintesis ini sangat penting selain sebagai dasar
pengetahuan alam tetapi juga sebagai petunjuk bagi siswa dalam memahami materi
anabolisme pada pelajaran biologi. Untuk itu diperlukan adanya suatu praktikum
mengenai pembuktian bahwa fotosintesis menghasilkan oksigen.
1.2
Rumusan Masalah
· Apakah oksigen merupakan
hasil dari proses fotosintesis ?
· Apakah panjang gelombang
cahaya mempengaruhi terhadap pembentukan oksigen pada proses fotosintesis?
1.3
Tujuan
· Membuktikan bahwa dalam
proses fotosintesis menghasilkan oksigen
· Mengetahui pengaruh panjang
gelombang cahaya terhadap pembentukan oksigen pada proses fotosintesis
1.4
Manfaat Penelitian
· Dapat membuktikan bahwa
dalam proses fotosintesis menghasilkan oksigen
· Dapat mengetahui pengaruh
panjang gelombang cahaya terhadap pembentukan oksigen pada proses fotosintesis
1.5 Hipotesis
· Dalam proses fotosintesis
tersebut pasti akan menghasilkan oksigen karena pengertian dari Fotosintesis
itu sendiri adalah suatu proses biologi yang kompleks dengan menggunakan energi
matahari, CO2 dan H2O yang menghasilkan karbohidrat
dan oksigen.
· Jika Panjang gelombang
cahaya yang diterima besar akan menghasilkan oksigen yang lebih banyak. Begitu
juga sebaliknya, jika panjang gelombang cahaya yang diterima sedikit akan
menghasilkan oksigen yang lebih sedikit pula.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Landasan Teori
Fotosintesis merupakan proses konversi
energi cahaya menjadi energi kimia. Daun merupakan organ utama dalam tubuh tumbuhan
sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis. Pada kloroplas terjadi transformasi
energi, yaitu energi cahaya (foton) sebagai energi kinetik berubah menjadi
energi kimia sebagai energi potensial berupa ikatan senyawa organik pada
glukosa. Dengan bantuan enzim-enzim, fotosintesis dapat berlangsung cepat dan
efisien.
Fotosintesis
berperan penting bagi kehidupan organisme karena menyediakan oksigen yang
diperlukan oleh organisme untuk proses pernapasan dan mendaur karbon dioksida
(CO2) yang dihasilkan dari proses pernapasan.
reaksi
fotosintesis dapat dituliskan sebagai berikut:
energi
cahaya
6CO2 + 6
H2O
C6H12O6 (glukosa) + 6O2
Klorofil
Sumber cahaya alami adalah matahari yang
memiliki spektrum cahaya inframerah yang tidak tampak, merah, jingga, kuning,
hijau, biru, nila, ungu dan infra ungu yang tidak tampak. Spektrum cahaya yang
digunakan dalam proses fotosintesis ialah spektrum cahaya yang tamapak
(380-700nm), yaitu mulai dari ungu sampai merah. Inframerah dan infraungu tidak
digunakan dalam fotosintesis. Masing-masing jenis cahaya berbeda pengaruhnya
terhadap fotosintesis. Pigmen yang berbeda menyerap cahaya pada panjang
gelombang yang berbeda. Cahaya yang jatuh kepermukaan daun hanya 1-2% yang digunakan
untuk fotosintesis, sisanya dipantulkan, ditransmisikan, atau diserap dalam
bentuk panas.
Fotosintesis
hanya berlangsung pada sel yang memiliki pigmen fotosintetik. Kloroplas
mengandung beberapa pigmen, misalnya klorofil alfa yang mampu
menyerap cahaya biru-nila dan cahaya merah atau klorofl beta yang
mampu menyerap cahaya biru. Klorofil alfa berperan langsung dalam reaksi
terang. Klorofil adalah senyawa organik yang mengandung unsur C, H, O, dan
N dengan satu atom Mg di tengah-tengah.
Kloroplas
ditemukan di jaringan mesofil daun. Pada jaringan mesofil terdapat 30-40
kloroplas. masing-masng kloroplas terdiri atas setumpuk piringan bulat kecil
yang disebut tilakoid suatu pigmen hijau yang mengubah energi sinar
matahari menjadi energi kimia sebagai pendorong proses fotosintesis. Dilihat
dari strukturnya, kloroplas terdiri atas membran ganda yang melingkupi ruangan
yang berisi cairan (stroma). Membran tersebut membentuk suatu
sistem membran tilakoid yang berupa kantung. Kantung-kantung tersebut
dapat berlapis-lapis hingga membentuk grana.
Fotosintesis
berlangsung dalam dua tahap yaitu:
· Reaksi terang
Reaksi terang (karena memerlukan cahaya)
adalah proses untuk menghasilkan ATP dan reduksi NADPH2 yang berlangsung di
dalam membran tilakoid di grana. Reaksi ini memerlukan molekul air.
Proses diawali dengan penangkapan foton oleh pigmen sebagai antena. Pigmen
klorofil menyerap lebih banyak cahaya terlihat pada warna biru (400-450
nanometer) dan merah (650-700 nanometer) dibandingkan hijau (500-600
nanometer). Cahaya hijau ini akan dipantulkan dan ditangkap oleh mata kita
sehingga menimbulkan sensasi bahwa daun berwarna hijau. Fotosintesis akan
menghasilkan lebih banyak energi pada gelombang cahaya dengan panjang tertentu.
Hal ini karena panjang gelombang yang pendek menyimpan lebih banyak energi.
Di
dalam daun, cahaya akan diserap oleh molekul klorofil untuk dikumpulkan pada
pusat-pusat reaksi. Tumbuhan memiliki dua jenis pigmen yang berfungsi aktif
sebagai pusat reaksi atau fotosistem yaitu fotosistem II dan fotosistem I.
Fotosistem II terdiri dari molekul klorofil yang menyerap cahaya dengan panjang
gelombang 680 nanometer, sedangkan fotosistem I menyerap cahaya dengan panjang
700 nanometer. Kedua fotosistem ini akan bekerja secara simultan dalam
fotosintesis. Fotosintesis dimulai ketika cahaya mengionisasi molekul klorofil
pada fotosistem II, membuatnya melepaskan elektron yang akan ditransfer
sepanjang rantai transpor elektron. Energi dari elektron ini digunakan untuk
fotofosforilasi yang menghasilkan ATP, satuan pertukaran energi dalam sel.
Reaksi ini menyebabkan fotosistem II mengalami defisit atau kekurangan elektron
yang harus segera diganti. Pada tumbuhan dan alga, kekurangan elektron ini
dipenuhi oleh elektron dari hasil ionisasi air yang terjadi bersamaan dengan
ionisasi klorofil. Hasil ionisasi air ini adalah elektron dan oksigen.
Oksigen
dari proses fotosintesis hanya dihasilkan dari air, bukan dari karbon
dioksida. Pada saat yang sama dengan ionisasi fotosistem II, cahaya juga
mengionisasi fotosistem I, melepaskan elektron yang ditransfer sepanjang rantai
transpor elektron yang akhirnya mereduksi NADP menjadi NADPH
.
· Reaksi gelap
reaksi gelap terjadi di dalam stroma.
Reaksi yang membentuk gula dari bahan dasar CO2 yang diperoleh dari udara dan
energi yang diperoleh dari reaksi terang. Reaksi ini disebut reaksi gelap
karena tidak bergantung pada ada tidaknya cahaya sehingga dapat terjadi
meskipun dalam keadaan gelap (tanpa cahaya). Tetapi tidak dapat berlangsung
jika belum terjadi siklus terang karena energi yang dipakai berasal dari reaksi
terang.
Ada dua macam siklus, yaitu siklus Calin Benson dan siklus Hatch Slack. Pada
siklus Calin Benson, tumbuhan menghasilkan senyawa dengan jumlah atom karbon
tiga, yaitu senyawa 3-fosfogliserat. Siklus ini dibantu oleh enzim rubisco.
Pada siklus Hatch Slack, tumbuhan menghasilkan senyawa dengan jumlah atom
karbon empat. Produk akhir siklus gelap diperoleh glukosa yang dipakai tumbuhan
untuk aktivitasnya atau disimpan sebagai cadangan energi.
Fotosintesis
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:
· Faktor dalam
1. Klorofil
semakin banyak jumlah klorofil dalam daun
maka proses fotosintesis berlangsung semakin cepat. Umur daun
juga mempengaruhi laju fotosintesis. Semakin tua daun, kemampuan
berfotosintesis semakin berkurang karena adanya perombakan klorofil dan
berkurangnya fungsi kloroplas.
· Faktor luar
1. Intensitas cahaya
Energi cahaya yang diserap tumbuhan
bergantung pada intensitas cahaya, panjang gelombang cahaya, dan lamanya
penyinaran. Semakin rendah intensitas cahaya, semakin rendah laju fotosintesis
karena energi yang diserap tidak mencukupi untuk fotosintesis. semakin tinggi
intensitas cahaya matahari maka semakin banyak energi cahaya yang diserap oleh
klorofil.
2. Konsentrasi karbondioksida
Semakin
banyak karbon dioksida di udara, makin banyak jumlah bahan yang dapat
digunakan tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis. Laju fotosintesis dapat
ditingkatkan dengan meningkatnya kadar karbondioksida udara. Akan tetapi, bila
kadarnya terlalu tinggi dapat meracuni atau menyebabkan stomata tertutup,
sehingga laju fotosintesis terganggu.
3. Suhu
Enzim-enzim yang bekerja dalam proses
fotosintesis hanya dapat bekerja pada suhu optimal. laju fotosintesis meningkat
seiring dengan meningkatnya suhu hingga batas toleransi enzim. Semakin tinggi
suhu semakin tinggi laju fotosintesis, demikian juga sebaliknya. Namun bila
siuhu terlalu tinggi, fotosintesis akan berhenti karena enzim-enzim yang
berperan dalam fotosintesis rusak. Oleh karena itu tumbuhan menghendaki
suhu optimum (tidak terlalu rendah atau terlalu tinggi) agar fotosintesis
berjalan secara efisien
4. Kadar air
Kekurangan air atau kekeringan
menyebabkan stomata menutup, menghambat penyerapan karbon dioksida
sehingga mengurangi laju fotosintesis.
5. Kadar fotosintat (hasil fotosintesis)
Jika kadar fotosintat seperti karbohidrat
berkurang, laju fotosintesis akan naik. Bila kadar fotosintat bertambah atau
bahkan sampai jenuh, laju fotosintesis akan berkurang.
6. Tahap pertumbuhan
Penelitian menunjukkan bahwa laju
fotosintesis jauh lebih tinggi pada tumbuhan yang sedang berkecambah
dibandingkan dengan tumbuhan dewasa. Hal ini mungkin dikarenakan
tumbuhan berkecambah memerlukan lebih
banyak energi dan makanan untuk tumbuh.
7. Kadar oksigen
Bila kadar oksigen dari udara diturunkan dari
20% menjadi 1%, maka fotosintesis akan naik menjadi 30%. Jadi Oksigen mempunyai
daya penghambat fotosintesis.
8. Kandungan hara dalam tanaman
Unsur Mg dan N sangat dibutuhkan dalam
pembentukan klorofil. Apabila unsur Mg dan N tidak cukup banyak tersedia, maka
pembentukan klorofil terhambat. Hal ini dapat berdampak pada penurunan laju
fotosintesis.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1
Jenis Penelitian
· Eksperimen
3.2
Variabel Penelitian
· Variabel bebas: warna
plastik (biru tua, merah, dan bening)
· Variabel terikat: jumlah
gelembung yang dihasilkan dan panjang kolom udara yang terbentuk di ujung
tabung reaksi.
· Variabel kontrol: jenis
tanaman yang digunakan (Hydrilla verticillata), intensitas cahaya.
3.3
Alat dan Bahan
· Tiga buah tabung reaksi
· Tiga buah gelas beker 1.000
ml
· Tiga buah corong kaca
· Kawat kecil
· Air
· Tanaman Hydrilla verticillata
· Plastik transparasi
berwarna biru tua, merah, dan bening.
3.4
Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian
Waktu
: 09.30-11.00
WIB
Tanggal
: Kamis, 14 Januari 2016
Tempat
: di laboratorium SMAN 3 BANGKALAN
3.5
Langkah Kerja
· Merangkai alat dan bahan
seperti berikut sehingga terbentuk tiga rangkaian percobaan
· Menutup rangkaian I dengan
plastik transparasi biru tua, rangkaian percobaan II dengan plastik transparasi
merah, dan rangkaian percobaan III dengan plastik transparasi bening.
· Meletakkan ketiga rangkaian
percobaan tersebut di tempat yang terkena sinar matahari.
· Mengamati banyak gelembung
yang dihasilkan oleh Hydrilla selama 15 menit dan
mengukur panjang kolom udara yang terbentuk di ujung tabung reaksi.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1
Hasil Penelitian
Tabel
4.1.1 banyak gelembung dan panjang kolom udara yang dihasilkan pada ke 3
percobaan.
Percobaan ke
|
Warna plastik
|
Jumlah gelembung
|
Panjang kolom udara (cm)
|
I
|
Biru
|
22
|
3
|
II
|
Merah
|
60
|
1
|
III
|
Bening
|
65
|
0,5
|
Gambar
4.1.2 proses percobaan fotosintesis
4.2
Analisis Hasil Penelitian
· Percobaan I
Pada percobaan I menggunakan plastik berwarna
biru dan menghasilkan 22 gelembung serta panjang kolom udara 3 cm setelah
diletakkan 15 menit di bawah sinar matahari. Gelembung yang dihasilkan
menandakan adanya oksigen yang dihasilkan dari peristiwa fotosintesis tanaman Hydrilla.
· Percobaan II
Pada percobaan II menggunakan plastik
berwarna merah dan menghasilkan 60 gelembung serta panjang kolom udara 1 cm
setelah diletakkan 15 menit di bawah sinar matahari. Gelembung yang dihasilkan
menandakan adanya oksigen yang dihasilkan dari peristiwa fotosintesis
tanaman Hydrilla.
· Percobaan III
Pada percobaan III menggunakan plastik bening
dan menghasilkan 65 gelembung serta panjang kolom udara 0,5 cm setelah
diletakkan 15 menit di bawah sinar matahari. Gelembung yang dihasilkan
menandakan adanya oksigen yang dihasilkan dari peristiwa fotosintesis
tanaman Hydrilla.
Pada
percobaan fotosintesis ini yaitu dengan menggunakan ganggang (Hidrylla
Verticillata) memperoleh hasil bahwa oksigen dihasilkan pada ujung
ganggang yang dimasukan kedalam air dan disimpan di ruangan yang terkena cahaya
matahari secara langsung, pada proses ini oksigen yang dihasilkan sangat banyak
dan sangat cepat mengeluarkan gelembungnya (oksigen). ketika mencoba dengan
menutupi keliling gelas kimia dengan plastik berwarna biru dan merah
menghasilkan gelembung lebih sedikit dari pada percobaan yang menggunakan
plastik bening, kecepatannya juga berbeda, pada percobaan dengan plastik merah
dan biru kecepatannya lebih lambat mengeluarkan gelembung dibandingkan dengan
percobaan yang dilakukan dengan plastik bening. Jadi dapat disimpulkan bahwa
dari plastik warna merah, biru dan bening yang paling cepat mengeluarkan dan
banyak menghasilkan oksigen adalah plastik bening. Tetapi suhu juga
mempengaruhi banyaknya oksigen yang dihasilkan, semakin panas suhu maka semakin
banyak gelembung udara yang dihasilkan.
4.3
Pembahasan
· Oksigen Merupakan Hasil dari Proses
Fotosintesis
Dua produk utama dari proses fotosintesis
adalah glukosa dan oksigen. Air yang diserap oleh tanaman diubah menjadi
hidrogen dan oksigen dengan menggunakan energi yang berasal dari matahari.
Sementara oksigen dilepaskan di atmosfer melalui stomata sebagai bi-produk,
hidrogen digunakan oleh tanaman untuk menyiapkan makanan mereka sendiri. Di
sisi lain, glukosa diproduksi dan disimpan dalam struktur molekul kompleks dari
sel tanaman. Tindakan yang sama sebagai sumber energi bagi organisme hidup, dan
dipindahkan dari satu organisme ke organisme lain sebagai bagian dari rantai
transfer energi makanan. Dari semua produk ini, hidrogen adalah yang
paling bermanfaat bagi tanaman seperti yang digunakan oleh mereka untuk
mempersiapkan makanan mereka sendiri.
Demikian
pula, oksigen yang dirilis sebagai bi-produk dari proses ini, adalah yang paling
bermanfaat bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Sementara oksigen diperlukan
untuk proses respirasi, glukosa memainkan peran penting dalam diet, dan yang
menjelaskan mengapa fotosintesis penting bagi semua jenis makhluk hidup di
planet ini - termasuk manusia.
Pada
percobaan yang telah kami lakukan terbukti bahwa dalam proses fotosintesis
menghasilkan oksigen. Hal itu dibuktikan dengan adanya gelembung-gelembung
udara yang dihasilkan oleh tanamanHydrilla.
· Panjang Gelombang Cahaya Mempengaruhi
Terhadap Pembentukan Oksigen
Fotosintesis adalah proses pembentukan karbohidrat dan oksigen (O2) dengan bantuan
Fotosintesis adalah proses pembentukan karbohidrat dan oksigen (O2) dengan bantuan
cahaya
matahari. Hanya panjang gelombang cahaya matahari tertentu yang dapat diserap
oleh pigmen yang berada di daun. Semakin tinggi panjang gelombang, semakin
banyak pula gelembungnya bgitu juga sebaliknya. Gelembung tersebut ialah
oksigen yang merupakan
4.4
Diskusi
· Ketiga Percobaan Menghasilkan
Gelembung-gelembung Udara
Pada
ketiga percobaan tersebut, semuanya menghasilkan Gelembung-gelembung Udara.
Tetapi jumlah gelembungnya tidak sama, karena dalam percobaan tersebut
menggunakan plastik dengan warna yang berbeda.
· Percobaan yang Paling Banyak Menghasilkan
Gelembung Udara
Percobaan
ketiga yang paling banyak menghasilkan gelembung udara yaitu ketika rangkaian
percobaan tersebut ditutup dengan plastik bening. Hal tersebut dikarenakan saat
kita menggunakan plastik bening, cahaya yang diserap lebih banyak, sehingga
gelembung udara yang dihasilkan juga banyak pula.
BAB V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
· Fotosintesis adalah suatu proses metabolisme
dalam tanaman untuk membentuk karbohidrat dengan memakai karbondioksida (CO2)
dari udara dan air (H2O) dari dalam tanah dengan bantuan cahaya
matahari dan klorofil yang menghasilkan karbohidrat dan oksigen.
· Terbukti bahwa dalam proses fotosintesis
menghasilkan gas oksigen. Ini ditunjukan dengan dihasilkannya banyak gelembung
udara dari fotosintesis.
· Faktor intensitas cahaya yang terang
(cukup/optimal) akan membuat proses fotosintesis menjadi cepat tetapi bila
cahaya yang tersedia sedikit, proses fotosintesis menjadi lambat.
· Warna yang memiliki panjang gelombang pendek
sangat cepat mempengaruhi laju fotosintesis sehingga menghasilkan banyak
gelembung gas;
· Hydrilla verticillata digunakan sebagai objek
pengamatan karena tumbuhan ini adalah tumbuhan air yang berhubungan langsung
dengan air
· Pada reaksi terang, jumlah gelembung yang
dihasilkan lebih banyak daripada reaksi gelap. Hal ini dikarenakan reaksi yang
terang berhubungan langsung dengan sinar matahari sehingga jumlah gelembung (O2)
lebih banyak dihasilkan.
· Fotosintesis melibatkan sinar matahari
untuk memperoleh hasil yang sempurna
· Suhu, intensitas cahaya, dan kadar karbon
dioksida yang tersedia berpengaruh terhadap pembentukan oksigen dalam
proses fotosintesis.
5.2
Saran
· Sebaiknya bahan-bahan yang akan digunakan
disediakan terlebih dahulu sebelum praktikum, agar praktikum dapat berjalan
dengan lancar.
· Lebih teliti dalam mengamati gelembung udara
yang dihasilkan dari proses fotosintesis
· Disaat rangkaian percobaan ditutup plastik
hendaknya ditutup dengan sebaik-baiknya, agar hasil yang diperoleh tidak
berlawanan dengan hasil yang diharapkan.
Langganan:
Postingan (Atom)
Popular Posts
-
Kemiskinan merupakan suatu kondisi ketidakmampuan seseorang secara ekonomi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya . Kemiskinan masih menjadi ...
-
Flash pada dasarnya memiliki 3 jenis teks, yaitu Static Text, Dynamic Text dan Input Text. Tetapi, setelah rilis flash cs4, terdapat 2 ...
-
Assalamu’alaikum wr wb. Halo bagaimana kabarnya? Baik? Ok kali ini saya akan membagikan pendapat saya mengenai aplikasi video editor un...