Selasa, 16 Februari 2016

Cerpen Kesayanganku



Kesayanganku

Karya: Resma Adi Nugroho

Pada suatu hari di bulan Ramdhan, ku menemukn seekor kucing kecil yang berwarna belang putih dan orange, yang masih kecil, imut, lucu, tetapi dia masih dekil dan kurus. Aku ingin memliharanya tetapi ternyata kucing itu, punya saudara laki-laki aku. Di suatu hari saudaraku memberikan kucing itu padaku, karena Ibunya tidak membolehkan. Kucing itu aku berinama Pussy. Pussy sangat patuh dan sangat menggemaskan, tetapi pussy masih tidak tau tempat buang air, dan akhirnya buang air sembarangan, sampai-sampai Bapakku marah, dan ingin membuangnya. Tetapi aku cegah dan akhirnya di buatkan tempat untuk buang air.
Semakin lama, lambat laung Pussy semakin besar dan semakin lucu, dari yang kurus dan dekil menjadi bersih dan besar walaupun Pussy bukan kucing Anggora, Persia, dll, tapi dia seperti kucing perkawinan silang antara kucing angora dan kucing kampung. Setiap hari di beri makan ikan yang harganya Rp.2000 dapat 3-7 ekor ikan, tergantung ukurannya. Semakin bertambah usia kucingku mulai terlihat jenis kelaminnya. Aku inginnya Pussy perempuan ternyata dia kucing laki-laki, jika perempuan nanti aku bisa mengembangbiakan Pussy dan nanti sebagian anak-anaknya ada yang di pelihara atau di jual. Kucingku pernah di berantem dengan kucing lain dan kulitnya berlubang dan semakin lama semakin besar. Akhirnya aku memberikan makanan yang plus di dalamnya ada vitamin yaitu Sereal kucing, dan lama kelamaan mulai sembuh.
Kucingku sangat suka bermain petak umpet, kejar-kejaran, dll. Memang terbilang aneh tetapi ini nyata, dia seolah tau bermain kejar-kejaran dll. Pussy mengejar aku dan memeluk kaki yang berarti aku yang giliran jadi yang mengejar, dan aku gentian mengejar dia. Memang seru bermain bersamanya, di juga bisa di ajak ngobrol. Contohnya seperti ini sama Ibuku:
Ibu          : Puss, ci, ci, ci geh!
Pussy      : Meaow (Sambil Mendekat)
Ibu          : Puss, udah makan?
Pussy      : Meaow mmm… (sudah) jika belum dia biasanya bilang mmm…
Seringkali aku mempotret pussy dan di simpan ke HP. Pussy jika ingin minum dia berdiri di tong air dan jika di aku mendekat dia bilang:
Pussy      : Meaoww
Aku         : Mau minum Puss?
Pussy      : Miww…
Dan aku kasih minumnya.
                Hari-hari kulewati dengan Pussy, di kala aku sedang sedih atau banyak pikiran Pussy selalu menghiburku seakan seperti adikku. Dan waktu itu pussy sakit. Pussy tidak mau makan, dia hanya berbaring di ranjang tidur. Aku tidak tega dan aku beri obat hewan dan hasilnya tetap saja. Al-hasil Pussy tidak makan semalaman dan pussy muntah-muntah. Pussy tidak makan selama 2 hari penuh. Malamnya pussy mati pukul 10, malam jum’at, aku sedang tidur waktu itu, dan yang memberitahukan kakak aku. Dan besoknya aku melihat bahwa pussy sudah tiada. Aku tak menduga, mala petaka menimpanya, segala kelucuannya, di bawa hingga tiada, rumah sepi hampa, tiada canda tawa, karena matinya kucing yang ku cinta. Hatiku tidak percaya pussy telah mati, tapi berangsur-angsur aku menerima kenyataan ini, aku ingin bermain kejar-kejaran seperti dulu lagi. Aku harus sabar menghadapi cobaan ini.
                Aku sekarang tidak punya kucing lagi, tetapi aku ingin memelihara lagi dan aku sekarang merelakan pussy. Semua mahkluk hidup akan mengalami kematian dan buatlah hidup ini bermakna dengan berbuat baik selalu, agar selamat dunia akhirat nanti.

Related Posts

Cerpen Kesayanganku
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Like the post above? Please subscribe to the latest posts directly via email.