Kesayanganku
Karya: Resma Adi Nugroho
Pada suatu hari di
bulan Ramdhan, ku menemukn seekor kucing kecil yang berwarna belang putih dan
orange, yang masih kecil, imut, lucu, tetapi dia masih dekil dan kurus. Aku
ingin memliharanya tetapi ternyata kucing itu, punya saudara laki-laki aku. Di
suatu hari saudaraku memberikan kucing itu padaku, karena Ibunya tidak
membolehkan. Kucing itu aku berinama Pussy. Pussy sangat patuh dan sangat
menggemaskan, tetapi pussy masih tidak tau tempat buang air, dan akhirnya buang
air sembarangan, sampai-sampai Bapakku marah, dan ingin membuangnya. Tetapi aku
cegah dan akhirnya di buatkan tempat untuk buang air.
Semakin lama, lambat
laung Pussy semakin besar dan semakin lucu, dari yang kurus dan dekil menjadi
bersih dan besar walaupun Pussy bukan kucing Anggora, Persia, dll, tapi dia
seperti kucing perkawinan silang antara kucing angora dan kucing kampung.
Setiap hari di beri makan ikan yang harganya Rp.2000 dapat 3-7 ekor ikan,
tergantung ukurannya. Semakin bertambah usia kucingku mulai terlihat jenis
kelaminnya. Aku inginnya Pussy perempuan ternyata dia kucing laki-laki, jika
perempuan nanti aku bisa mengembangbiakan Pussy dan nanti sebagian anak-anaknya
ada yang di pelihara atau di jual. Kucingku pernah di berantem dengan kucing
lain dan kulitnya berlubang dan semakin lama semakin besar. Akhirnya aku
memberikan makanan yang plus di dalamnya ada vitamin yaitu Sereal kucing, dan
lama kelamaan mulai sembuh.
Kucingku sangat suka
bermain petak umpet, kejar-kejaran, dll. Memang terbilang aneh tetapi ini
nyata, dia seolah tau bermain kejar-kejaran dll. Pussy mengejar aku dan memeluk
kaki yang berarti aku yang giliran jadi yang mengejar, dan aku gentian mengejar
dia. Memang seru bermain bersamanya, di juga bisa di ajak ngobrol. Contohnya
seperti ini sama Ibuku:
Ibu : Puss, ci, ci, ci geh!
Pussy : Meaow (Sambil Mendekat)
Ibu : Puss, udah makan?
Pussy : Meaow mmm… (sudah) jika belum dia
biasanya bilang mmm…
Seringkali aku mempotret pussy dan di
simpan ke HP. Pussy jika ingin minum dia berdiri di tong air dan jika di aku
mendekat dia bilang:
Pussy : Meaoww
Aku : Mau minum Puss?
Pussy : Miww…
Dan aku kasih minumnya.
Hari-hari
kulewati dengan Pussy, di kala aku sedang sedih atau banyak pikiran Pussy
selalu menghiburku seakan seperti adikku. Dan waktu itu pussy sakit. Pussy
tidak mau makan, dia hanya berbaring di ranjang tidur. Aku tidak tega dan aku
beri obat hewan dan hasilnya tetap saja. Al-hasil Pussy tidak makan semalaman
dan pussy muntah-muntah. Pussy tidak makan selama 2 hari penuh. Malamnya pussy
mati pukul 10, malam jum’at, aku sedang tidur waktu itu, dan yang
memberitahukan kakak aku. Dan besoknya aku melihat bahwa pussy sudah tiada. Aku tak menduga, mala petaka
menimpanya, segala kelucuannya, di bawa hingga tiada, rumah sepi hampa, tiada
canda tawa, karena matinya kucing yang ku cinta. Hatiku tidak percaya pussy
telah mati, tapi berangsur-angsur aku menerima kenyataan ini, aku ingin bermain
kejar-kejaran seperti dulu lagi. Aku harus sabar menghadapi cobaan ini.
Aku
sekarang tidak punya kucing lagi, tetapi aku ingin memelihara lagi dan aku
sekarang merelakan pussy. Semua mahkluk hidup akan mengalami kematian dan
buatlah hidup ini bermakna dengan berbuat baik selalu, agar selamat dunia
akhirat nanti.
Cerpen Kesayanganku
4/
5
Oleh
Resma Adi Nugroho